Selasa, 08 Mei 2012

PENGERTIAN TRIGGER, PROCEDURE / FUNCTION DAN VIEW


TRIGGER, PROCEDURE / FUNCTION DAN VIEW

Persiapan Data
Sekarang masuk ke bahasan utama, yaitu implementasi. Untuk menerapkan TRIGGER, PROCEDURE, FUNCTION dan VIEW dibutuhkan suatu relasi, misalkan: mahasiswa dan prodi, sebagaimana yang diilustrasikan dengan perintah SQL di bawah ini.
·         Membuat database “akademik”
mysql> create database akademik;
·         Menggunakan database
mysql> use akademik;
·         Membuat tabel “mahasiswa”

mysql> create table mahasiswa(nim char(5), nama varchar(25), alamat varchar(50), kode_prodi char(3), primary key(nim));
·         Membuat tabel “prodi”
mysql> create table prodi(kode_prodi char(3), nama_prodi varchar(25), jurusan varchar(20), primary key(kode_prodi));
·         Membuat relasi antara tabel “mahasiswa” dengan “prodi”
mysql> alter table mahasiswa add foreign key(kode_prodi) references prodi(kode_prodi);
·         Menginputkan 5 data ke tabel “prodi”

mysql> insert into prodi values('P01','Eks Ilmu Komputer','Matematika'), ('P02','Ilmu Komputer','Matematika'), ('P03','D3 Komsi','Matematika'), ('P04','D3 Rekmed','Matematika'), ('P05','D3 Ellins','Fisika');
·         Menginputkan 3 data ke tabel “mahasiswa”
mysql> insert into mahasiswa values('00543','Muhammad','Karangmalang A-50','P01'),('10043','Ahmad Sholihun','Karangmalang D-17',’P02'), ('10041','Sugiharti','Karangmalang A-23','P02');
·         Menampilkan data dari tabel “prodi”
mysql> select * from prodi;

·         Menampilkan data dari tabel “mahasiswa”

mysql> select * from mahasiswa;


1.        TRIGGER
Pernyataan CREATE TRIGGER digunakan untuk membuat trigger, termasuk aksi apa yang dilakukan saat trigger diaktifkan. Trigger berisi program yang dihubungkan dengan suatu tabel atau view yang secara otomatis melakukan suatu aksi ketika suatu baris di dalam tabel atau view dikenai operasi INSERT, UPDATE atau DELETE.

Sintak :
CREATE
[DEFINER = { user | CURRENT_USER }]
TRIGGER trigger_name trigger_time trigger_event
ON tbl_name FOR EACH ROW trigger_stmt

Keterangan :
·      [DEFINER = { user | CURRENT_USER }]: Definisi user yang sedang aktif, sifatnya opsional.
·      trigger_name: Nama trigger.
·      trigger_time: waktu menjalankan trigger. Ini dapat berupa BEFORE atau AFTER.
Ø  BEFORE: Membuat trigger diaktifkan sebelum dihubungkan dengan suatu operasi.
Ø  AFTER: Membuat trigger diaktifkan setelah dihubungkan dengan suatu operasi.
·      trigger_event: berupa kejadian yang akan dijalankan trigger.
·      trigger_event dapat berupa salah satu dari berikut:
Ø  INSERT : trigger diaktifkan ketika sebuah record baru disisipkan ke dalam tabel. Contoh: statemen INSERT, LOAD DATA, dan REPLACE.
Ø  UPDATE : trigger diaktifkan ketika sebuah record dimodifikasi. Contoh: statemen UPDATE.
Ø  DELETE : trigger diaktifkan ketika sebuah record dihapus. Contoh: statemen DELETE dan REPLACE.
Catatan : trigger_event tidak merepresentasikan statemen SQL yang diaktifkan trigger sebagai suatu operasi tabel. Sebagai contoh, trigger BEFORE untuk INSERT akan diaktifkan tidak hanya oleh statemen INSERT tetapi juga statemen LOAD DATA.
·      tbl_name: Nama tabel yang berasosiasi dengan trigger.
·      trigger_stmt: Statemen (tunggal atau jamak) yang akan dijalankan ketika trigger aktif.

Contoh yang akan dibahas adalah mencatat kejadian-kejadian yang terjadi beserta waktunya pada tabel mahasiswa, dan catatan-catatan tadi disimpan dalam tabel yang lain, misal log_mhs. Misalkan struktur tabel log_mhs adalah sebagai berikut.

mysql> describe log_mhs;

v  Contoh 1:
Mysql > create trigger ins_mhs after insert on mahasiswa
     -> for each row insert into log_mhs values('Tambah data',now());
Mysql > insert into mahasiswa values('00631','Hanif','Kalasan','P01');
Mysql > select * from log_mhs;



Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa ketika satu record pada tabel mahasiswa disisipkan (insert), maka secara otomatis tabel log_mhs akan disisipkan satu record, yaitu kejadian ‘Tambah data’ dan waktu saat record pada tabel mahasiswa disisipkan.
v  Contoh 2 :
Mysql > create trigger updt_mhs after update on mahasiswa
     -> for each row insert into log_mhs values('Ubah data',now());
Mysql > update mahasiswa set nama='Moh. Riyan' where nim='00543';

Mysql > select * from mahasiswa;

mysql> select * from log_mhs;


Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa ketika satu record pada tabel mahasiswa diperbaharui (update), maka secara otomatis tabel log_mhs akan disisipkan satu record, yaitu kejadian ‘Ubah data’ dan waktu saat record pada tabel mahasiswa diperbaharui.
v  Contoh 3 :
Mysql > create trigger del_mhs after delete on mahasiswa
     -> for each row insert into log_mhs values('Hapus data',now());
Mysql > delete from mahasiswa where nim='00631';
Mysql > select * from log_mhs;

Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa ketika satu record pada tabel mahasiswa dihapus (delete), maka secara otomatis tabel log_mhs akan disisipkan satu record, yaitu kejadian ‘Hapus data’ dan waktu saat record pada tabel mahasiswa dihapus.
Dalam implementasinya untuk pekerjaan sehari-hari, pembuatan trigger dan tabel log, digunakan untuk mencatat kejadian suatu tabel yang dianggap rawan serangan  cracker. Dengan struktur trigger yang baik sesuai kebutuhan, administrator dapat melakukan pelacakan dan recovery data dengan cepat karena mengetahui record mana saja yang “diserang”. Atau, dihubungkan dengan program aplikasi (user interface) agar mengaktifkan alarm, jika terdapat operasi database pada waktu yang tidak seharusnya (misalkan malam hari).

·      Menampilkan daftar trigger yang telah dibuat:
mysql> show triggers;




Keterangan (record pada kolom “statement” dan “sql_mode”):

S1 : insert into log_mhs values('Tambah data',now())
S2 : insert into log_mhs values('Ubah data',now())
S3 : insert into log_mhs values('Hapus data',now())
SQL1 : STRICT_TRANS_TABLES,NO_AUTO_CREATE_USER,NO_ENGINE_SUBSTITUTION
SQL2 : STRICT_TRANS_TABLES,NO_AUTO_CREATE_USER,NO_ENGINE_SUBSTITUTION
SQL3 : STRICT_TRANS_TABLES,NO_AUTO_CREATE_USER,NO_ENGINE_SUBSTITUTION

Karena hasil eksekusi perintah “show triggers” sangat panjang, tampilan di atas sengaja diedit dengan tujuan agar mudah dipahami.

2.        STORED PROCEDURE/FUNCTION
Untuk membuat stored procedure/function pada database digunakan pernyataan CREATE PROCEDURE atau CREATE FUNCTION.
A.      PROCEDURE
Sintak :
CREATE PROCEDURE sp_name ([proc_parameter[,...]])
[characteristic ...] routine_body
Keterangan :
·           sp_name: Nama routine yang akan dibuat
·           proc_parameter: Parameter stored procedue, terdiri dari :
ü  IN : parameter yang digunakan sebagai masukan.
ü  OUT : parameter yang digunakan sebagai keluaran
ü  INOUT : parameter yang digunakan sebagai masukan sekaligus keluaran.
·           routine_body: terdiri dari statemen prosedur SQL yang valid.
Agar lebih jelas, perhatikan contoh penggunaannya berikut ini.
v  Contoh 1:
Mysql > delimiter //
Mysql > create procedure pMhsIlkom(OUT x varchar(25))
     -> begin
     -> select nama into x from mahasiswa where kode_prodi='P01';
     -> end
     -> //
Mysql > call pMhsIlkom(@Nama);
     -> select @Nama;
     -> //








Dari contoh diatas terlihat bahwa parameter “x” (sebagai OUT) digunakan untuk menampung hasil dari perintah routine_body. Pernyataan “into x”, inilah yang mengakibatkan “x” menyimpan informasi nama (sebagai kolom yang ter-select).
Untuk menjalankan procedure digunakan ststemen call. Pernyataan “call pMhsIlkom(@Nama)” menghasilkan informasi yang kemudian disimpan pada parameter “@Nama”. Kemudian untuk menampilkan informasi ke layar digunakan pernyataan “select @Nama”.

v  Contoh 2:
Mysql > delimiter //
Mysql > create procedure pMhs(out x varchar(25), out y varchar(3), in z char(3))
     -> begin
     -> select nama,alamat into x,y from mahasiswa where kode_prodi=z;
     -> end
     -> //
Mysql > call pMhs(@Nama,@Alamat,'P01');

Mysql > select @Nama, @Alamat;



Dari contoh yang kedua ini terlihat bahwa parameter “z” (sebagai IN) digunakan sebagai jalur untuk masukan routine dan parameter “x” dan “y” digunakan untuk menampung hasil dari perintah routine_body. Pernyataan “into x, y”, inilah yang mengakibatkan “x” dan “y” menyimpan informasi nama dan alamat (sebagai kolom yang ter-select).
Pernyataan “call pMhs(@Nama, @Alamat)” menghasilkan informasi yang kemudian disimpan pada parameter @Nama dan @Alamat, sedangkan parameter “z” digunakan untuk menampung string ‘P01’ yang kemudian digunakan untuk memproses routine_body . Kemudian untuk menampilkan informasi ke layar digunakan pernyataan “select @Nama, @Alamat”.
Jika diperhatikan pada contoh1 dan contoh2, dalam membuat routine selalu menggunakan delimiter. Hal ini digunakan untuk mengubah pernyataan delimiter dari “;” ke “//” ketika suatu procedure sedang didefinisikan. Sehingga sebelum delimiter ditutup, meskipun sudah ditekan enter masih dianggap satu-kesatuan perintah.
Jika menggunakan perintah delimiter, maka untuk menutupnya digunakan karakter backslash (‘\’) karena karakter ini merupakan karakter escape untuk MySQL.


B.       FUNCTION
Secara default, routine (procedure/function) diasosiasikan dengan database yang sedang aktif. Untuk dapat mengasosiasikan routine secara eksplisit dengan database yang lain, buat routine dengan format: db_name.sp_name.
MySQL mengijinkan beberapa routine berisi statemen DDL, seperti CREATE dan DROP. MySQL juga mengijinkan beberapa stored procedure (tetapi tidak stored function) berisi statemen SQL transaction, seperti COMMIT. Stored function juga berisi beberapa statemen baik yang secara eksplisit atau implisit commit atau rollback.

Sintak :
CREATE FUNCTION sp_name ([func_parameter[,...]])
RETURNS type
[characteristic ...] routine_body
proc_parameter:
[ IN | OUT | INOUT ] param_name type
func_parameter:
param_name type
type:
Any valid MySQL data type
characteristic:
LANGUAGE SQL
| [NOT] DETERMINISTIC
| { CONTAINS SQL | NO SQL | READS SQL DATA | MODIFIES SQL DATA }
| SQL SECURITY { DEFINER | INVOKER }
| COMMENT 'string'
routine_body:
Valid SQL procedure statement or statements

Keterangan :
·         sp_name: Nama routine yang akan dibuat
·         proc_parameter: Spesifikasi parameter sebagai IN, OUT, atau INOUT valid hanya untuk PROCEDURE. (parameter FUNCTION selalu sebagai parameter IN)
·         returns: Klausa RETURNS dispesifikan hanya untuk suatu FUNCTION. Klausa ini digunakan untuk mengembalikan tipe fungsi, dan routine_body harus berisi suatu statemen nilai RETURN.
·         comment: Klausa COMMENT adalah suatu ekstensi MySQL, dan mungkin digunakan untuk mendeskripsikan stored procedure. Informasi ini ditampilkan dengan statemen SHOW CREATE PROCEDURE dan SHOW CREATE FUNCTION.

v  Contoh:
Mysql > delimiter //
Mysql > create function fcNamaMHS(x char(25)) returns char(40)
     -> return concat('Nama : ', x);
     -> //

Query OK, 0 rows affected (0.00 sec)

Mysql > select fcNamaMHS('Sholihun');


Dari contoh diatas terlihat bahwa parameter “x” diperlakukan sebagai IN karena sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi hanya bisa dilewatkan dengan parameter IN. Kemudian untuk pengembalian nilainya, digunakan tipe data dengan kisaran nilai tertentu (dalam hal ini char(40)) dengan diawali pernyataan returns.
Pernyataam “concat('Nama : ', x)” merupakan routine_body yang akan menghasilkan gabungan string “Nama :” dengan nilai dari parameter “x” yang didapat ketika fungsi ini dieksekusi. Perintah yang digunakan untuk mengeksekusi fungsi adalah “select fcNamaMHS('Sholihun')”.
·           Menampilkan status fungsi tertentu:

mysql> show function status like 'fcNamaMHS'\G




Berisi tentang database bersangkutan, tipe fungsi, definer dan lain-lain.

3.        VIEW
Sintak :
CREATE
[OR REPLACE]
[ALGORITHM = {UNDEFINED | MERGE | TEMPTABLE}]
[DEFINER = { user | CURRENT_USER }]
[SQL SECURITY { DEFINER | INVOKER }]
VIEW view_name [(column_list)]
AS select_statement
[WITH [CASCADED | LOCAL] CHECK OPTION]

Keterangan :
·         create: Statemen ini digunakan untuk membuat suatu view baru, atau mengganti suatu view yang telah ada (exist) jika klausa OR REPLACE diberikan.
·         select_statement: Suatu statemen SELECT yang menyediakan definisi dari view. Statemen ini dapat men-select dari tabel dasar atau view yang lain. Statemen ini membutuhkan CREATE VIEW privilege untuk view, dan beberapa privilege untuk setiap kolom terpilih oleh statemen SELECT.
·         [(column_list)]: Daftar kolom yang akan dipilih.

View termasuk dalam komponen database. Secara default, suatu view baru dibuat ke dalam database yang diaktifkan. Untuk membuat secara eksplisit di dalam suatu database tertentu, maka buatlah nama view dengan format: db_name.view_name.
Contoh yang akan diberikan adalah view untuk menyimpan informasi detail mahasiswa, dalam hal ini melibatkan 2 tabel, yaitu mahasiswa dan prodi.
v  Contoh:
Mysql > create view vDetailMhs as
     -> select m.nim, m.nama, m.alamat, p.nama_prodi, p.jurusan
     -> from mahasiswa m, prodi p
     -> where (m.kode_prodi=p.kode_prodi);

Mysql > select * from vDetailMhs;



Dari contoh diatas dapat dijelaskan bahwa view tersebut berisi informasi mahasiswa (nim, nama, alamat) dan informasi prodi mahasiswa yang bersangkutan (nama_prodi dan jurusan). Implementasi view dalam program aplikasi adalah untuk memudahkan dalam mendesain laporan (report).


3 komentar:

Unknown mengatakan...

artikelnya bagus isinya jg lengakap
My Blog

dr Aryo mengatakan...

tanya pak: ketika saya pakai define halaman tidak muncul error 1449. namun jika di rubah menjadi invoker halaman dpt di buka namun tabel isi voew databest tidak muncul

Dwi Winarti mengatakan...

Terimakasih infonya sangat membantu
Salam Aqidah Jogja

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates